Category Artikel

Turki (Bukan Indonesia) adalah Masa Depan Studi Islam?: Oleh-Oleh dari Berlin (Part 2)

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy Ada satu hal yang menggangu saya secara emosional selama pelaksanaan konferensi ini, yaitu adanya kesepakatan tidak tertulis dari para akademisi yang hadir, bahwa masa depan studi Islam ada di Turki, wa bi al-khusus, Istanbul. Saya sebut “tidak tertulis”…

Read MoreTurki (Bukan Indonesia) adalah Masa Depan Studi Islam?: Oleh-Oleh dari Berlin (Part 2)

“Commentaries and New Audience” sebagai Framework Kajian Sejarah Intelektual: Oleh-Oleh dari Berlin (Part 1)

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Tiga hari ini (27-29 Juli), saya berkesempatan untuk menghadiri konferensi tentang sejarah intelektual Islam dengan tajuk “bridging the gap: texts, commentaries and new audience” di Humboldt Universität Zu Berlin. Sebagaimana judulnya, fokus utama dari event…

Read More“Commentaries and New Audience” sebagai Framework Kajian Sejarah Intelektual: Oleh-Oleh dari Berlin (Part 1)

UPAYA MENGAKTUALISASIKAN AYAT-AYAT ANTI KEKERASAN DALAM AL-QUR’AN (Review Artikel Ahmad Baidowi)

Oleh: Matsna Afwi Nadia   Tulisan ini lahir dari gagasan Ahmad Baidowi tentang ayat-ayat anti kekerasan dalam Al-Qur’an yang dimuat dalam artikelnya dengan judul “Promoting Qur’anic Verses That Reject Violence”. Pembahasan atas tema tersebut berkaitan dengan isu pelemahan identitas Islam…

Read MoreUPAYA MENGAKTUALISASIKAN AYAT-AYAT ANTI KEKERASAN DALAM AL-QUR’AN (Review Artikel Ahmad Baidowi)
Dongeng Jalan Tengah

Dongeng Jalan Tengah: Herbert Berg Membenturkan Paradigma Optimis dan Skeptis dalam Tafsir Q. 15: 89-91

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Awal Mula Sejak pertama diperkenalkan, isu “asal-usul” agama Islam (Islamic origins) telah melahirkan tensi berkepanjangan antara pendukung dan penyanggahnya. Golongan skeptis (biasa disebut juga “revisonis”) tanpa ragu menyebut bahwa segala hal yang kita ketahui tentang…

Read MoreDongeng Jalan Tengah: Herbert Berg Membenturkan Paradigma Optimis dan Skeptis dalam Tafsir Q. 15: 89-91

Edisi Penyempurnaan Terjemah Resmi Kemenag RI Bukan Produk Final yang Statis (Review Artikel Hamam Faizin)

Oleh: Moh. Jamalul lail Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir – UIN Walisongo Semarang Tumbuh suburnya produk Terjemah Al-Qur’an di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan seberapa banyak genre karya ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Riddell (Melbourne, Australia), upaya penerjemahan Al-Qur’an…

Read MoreEdisi Penyempurnaan Terjemah Resmi Kemenag RI Bukan Produk Final yang Statis (Review Artikel Hamam Faizin)

Living Qur’an: Bid’ah dan Kecelakaan Sejarah dalam Studi Al-Qur’an

Oleh:Egi Tanadi Taufik   Kajian the living Qur’an atau “Studi Living Qur’an” adalah nomenklatur populer yang dipakai untuk menyebutkan “penelitian yang memberikan perhatian pada respon masyarakat terhadap teks al-Qur’an dan hasil penafsiran seseorang” (Syamsuddin: 2007, hlm. xiv; 2019, hlm. 135).…

Read MoreLiving Qur’an: Bid’ah dan Kecelakaan Sejarah dalam Studi Al-Qur’an

MEMBINCANG “AL-QUR’AN EROPA” DAN STUDI AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM MODERN Catatan Kuliah Tamu “The European Qur’an” LSQH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Oleh: Tim LSQH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Pada Hari Kamis (20 Oktober 2022), Laboratorium Studi Qur’an dan Hadis (LSQH), bekerjasama dengan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Prodi S-1 dan Magister Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan kuliah tamu…

Read MoreMEMBINCANG “AL-QUR’AN EROPA” DAN STUDI AL-QUR’AN DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM MODERN Catatan Kuliah Tamu “The European Qur’an” LSQH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Fluiditas al-Qur’an? Sebuah Perdebatan (Review Artikel Nicolai Sinai) Bagian Pertama

Oleh: Annas Rolli Muchlisin Sumber-sumber tradisional Muslim menginformasikan bahwa mushaf al-Qur’an yang kita miliki sekarang secara resmi telah dibukukan pada masa khalifah Utsmān bin ‘Affān (w. 656). Namun, beberapa sarjana modern, seperti Mun’im Sirry (Notre Dame) untuk konteks diskursus di…

Read MoreFluiditas al-Qur’an? Sebuah Perdebatan (Review Artikel Nicolai Sinai) Bagian Pertama

Terjemahan Harfiyyah dan Tafsiriyyah Yang Dinilai Utopis

Oleh: I’syatul Luthfi   “Klasifikasi antara harfiyyah dan ma’nawiyyah bukanlah klasifikasi yang operatif sebagai perangkat analisis sebuah terjemahan” (h. 183)   Pernyataan di atas adalah posisi intelektual Fadhli Lukman (UIN Sunan Kaljaga) dalam memahami teori terjemahan Al-Qur’an. Pernyataan Fadhli terbilang…

Read MoreTerjemahan Harfiyyah dan Tafsiriyyah Yang Dinilai Utopis

Adil Membaca Perempuan: Review Gagasan Mubâdalah Faqihuddin Abdul Kadir

 Oleh: Husnul Maab Bagaimana seharusnya membaca perempuan di dalam teks-teks keagamaan yang ada? Pertanyaan ini penting dikemukakan karena adanya anggapan jika perempuan belum juga menemukan haknya secara utuh sebagai perempuan di dalam realitas sosial. Ketidakadilan yang didapatkan oleh perempuan ini…

Read MoreAdil Membaca Perempuan: Review Gagasan Mubâdalah Faqihuddin Abdul Kadir