Category Sejarah

Mendaur Ulang Ibn Taymiyyah

Mendaur Ulang “Muqaddimah” Ibn Taymiyyah (1263-1328): Review Artikel Younus Mirza

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Artikel Younus Mirza (Georgetown University) ini melanjutkan episode pelacakan fragmen tertentu sejarah intelektual Islam melalui peran para editor buku di era modern, sebuah usaha yang belakangan mengkristal lewat karya-karya para orientalis seperti Ahmed el-Shamsy (lihat…

Read MoreMendaur Ulang “Muqaddimah” Ibn Taymiyyah (1263-1328): Review Artikel Younus Mirza

Terjemah Interlinear al-Qur’an di Melayu-Indonesia: dari JC Lobherz ke RM Feener (Bag. 2)

Terjemah Interlinear al-Qur’an di Melayu-Indonesia: dari JC Lobherz ke RM Feener (Bag.2) Oleh: Muhammad Dluha Lutfillah   Kontribusi Wilson ini sejak dalam judul telah menyebutkan penekanan pada bahasa- bahasa “Islamicate”.  Agaknya untuk memberi permakluman pada judul tersebut, Wilson mengatakan “Muslim activity…

Read MoreTerjemah Interlinear al-Qur’an di Melayu-Indonesia: dari JC Lobherz ke RM Feener (Bag. 2)
Muhammad Dluha Lutfillah, State of the Art Interlenear Translation of the Quran

Terjemah Interlinear al-Qur’an di Melayu-Indonesia: dari JC Lobherz ke RM Feener (Bag. 1)

Oleh: Muhammad Dluha Lutfillah Where it all begins Umberto Eco (1932-2016) pernah dengan cukup marah menyampaikan tuntutannya agar kajian terjemahan memperhatikan hal-hal kecil sekalipun dan memberi detail penjelasan sebanyak mungkin, seperti yang George Steiner (Chicago, 1929-2020) lakukan dalam After Babel:…

Read MoreTerjemah Interlinear al-Qur’an di Melayu-Indonesia: dari JC Lobherz ke RM Feener (Bag. 1)

Digital Humanities in Tafsir Studies: Ringkasan Presentasi Akif Koc tentang Kajian Sanad di Tafsir Ṭabarī

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Digital Humanities dalam Studi Islam Kalau ada satu hal yang paling saya ingat dari presentasi Mehmed Akif Koc dalam “Studium Generale on al-Ṭabarī (d. 310/923), Revisited” pada hari rabu (5 April 2023) adalah pemakaian data-data…

Read MoreDigital Humanities in Tafsir Studies: Ringkasan Presentasi Akif Koc tentang Kajian Sanad di Tafsir Ṭabarī
Studium Generale, Tabari, Revisited

Cinta yang abadi: Menantang “kesetiaan” Mehmet Akif Koç terhadap Ṭabarī

Oleh: Ahmad Mughzi Abdillah Mehmet Akif Koç adalah seorang cendekiawan Turki yang melakukan kajian mendalam mengenai kajian isnad dalam khasanah tafsir klasik. Sayangnya, Koç tidak banyak dikenal oleh sarjana Indonesia lantaran keterbatasan mereka dalam mengakses bahasa Turki. Dengan diterbitkannya İsnad…

Read MoreCinta yang abadi: Menantang “kesetiaan” Mehmet Akif Koç terhadap Ṭabarī
Dongeng Jalan Tengah

Dongeng Jalan Tengah: Herbert Berg Membenturkan Paradigma Optimis dan Skeptis dalam Tafsir Q. 15: 89-91

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Awal Mula Sejak pertama diperkenalkan, isu “asal-usul” agama Islam (Islamic origins) telah melahirkan tensi berkepanjangan antara pendukung dan penyanggahnya. Golongan skeptis (biasa disebut juga “revisonis”) tanpa ragu menyebut bahwa segala hal yang kita ketahui tentang…

Read MoreDongeng Jalan Tengah: Herbert Berg Membenturkan Paradigma Optimis dan Skeptis dalam Tafsir Q. 15: 89-91

Potret Riwayat-Riwayat dalam Tafsir al-Tâbari (Reveiw as-Syafawi wal maktȗb fi khitâb at-Tafsír al-Thabârí karya Bassam al-Jamal)

Oleh: Nailul Wirdah Tafsir al-Tabari (W. 310 H/ 922 M) merupakan kitab tafsir pertama yang terbukukan dalam sejarah keilmuan Islam. Salah satu keistimewaan kitab tafsir ini adalah kemampuannya dalam mengakomodir hampir seluruh riwayat para sahabat dan, juga tabi’in. Bassam Jamal…

Read MorePotret Riwayat-Riwayat dalam Tafsir al-Tâbari (Reveiw as-Syafawi wal maktȗb fi khitâb at-Tafsír al-Thabârí karya Bassam al-Jamal)

Fluiditas al-Qur’an? Sebuah Perdebatan (Review Artikel Nicolai Sinai) Bagian Pertama

Oleh: Annas Rolli Muchlisin Sumber-sumber tradisional Muslim menginformasikan bahwa mushaf al-Qur’an yang kita miliki sekarang secara resmi telah dibukukan pada masa khalifah Utsmān bin ‘Affān (w. 656). Namun, beberapa sarjana modern, seperti Mun’im Sirry (Notre Dame) untuk konteks diskursus di…

Read MoreFluiditas al-Qur’an? Sebuah Perdebatan (Review Artikel Nicolai Sinai) Bagian Pertama
Reartikulasi Dogmatik al-Qur'an atas Konsep-Konsep Inti dalam Injil Aramaik: Review Buku Emran El-Badawi

Reartikulasi Dogmatik al-Qur’an atas Konsep-Konsep Inti dalam Injil Aramaik: Review Buku Emran El-Badawi

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy Buku Christoph Luxenberg berjudul Die Syro-aramäische Lesart des Koran (terbit 2000) secara ‘membabi-buta‘ mengelaborasi tesis tentang dialog al-Qur’an dengan Kitab Suci Agama-Agama kuno. Disebut demikian, karena si penulis dengan pd-nya mengklaim bahwa al-Qur’an tidak ditulis dalam…

Read MoreReartikulasi Dogmatik al-Qur’an atas Konsep-Konsep Inti dalam Injil Aramaik: Review Buku Emran El-Badawi

Perantara Wahyu: Jibril, Ruh Kudus atau Ruh Amin?

Oleh: Mun’im Sirry Walaupun ada semacam kesepakatan di kalangan mufassirun, Sunni dan Syi’ah, bahwa al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Jibril, ayat-ayat al-Qur’an memperlihatkan persoalan lebih kompleks dari yang umumnya dipersepsikan. Saya menyebut “semacam kesepakatan,” karena walaupun para mufassirun…

Read MorePerantara Wahyu: Jibril, Ruh Kudus atau Ruh Amin?
Asrul Syam, Historiografi Tafsir

Dipertanyakannya Posisi “al-Tafsīr wa al-Mufassirūn” Sebagai Sumber Utama Historiografi Tafsir

Oleh: Asrul Syam Pemikiran-pemikiran Walid Saleh (Toronto) secara eksplisit sudah beberapa kali diulas dan dipublikasikan di StudiTafsir. Ulasan-ulasan tersebut antara lain oleh Mu’ammar Zayn Qadafy (Tentang Klasifikasi Tafsīr bi-l-Maʾthūr dan bi-l-Raʾy yang Tidak lagi Fashionable), S.M Fahmi Azhar (Walid Saleh…

Read MoreDipertanyakannya Posisi “al-Tafsīr wa al-Mufassirūn” Sebagai Sumber Utama Historiografi Tafsir

Kesarjanaan Revisionis dan Permasalahannya: Respons untuk Fadhli Lukman

Oleh: Mun’im Sirry Saya membaca review Sdr. Fadhli Lukman atas buku Kemunculan Islam dalam Kesarjanaan Revisionis (part 1 dan 2) dengan senang hati. Fadhli memperlihatkan pemahaman yang cukup baik terhadap beberapa gagasan yang didiskusikan dalam buku tersebut. Ada bagian yang…

Read MoreKesarjanaan Revisionis dan Permasalahannya: Respons untuk Fadhli Lukman