Category Telaah Kitab

Pergeseran Polivalensi-Monovalensi dalam Sejarah Tafsīr: Review Artikel Pieter Coppens.

Oleh: Sherly Dwi Agustin Pieter Coppens dalam karyanya yang berjudul Did Modernity End Polyvalence? Some Observations on Tolance for Ambiguity in Sunni Tafsīr menyajikan cara baru dalam kajian sejarah tafsīr. ia berangkat dari konsepsi popular bahwa budaya-budaya Islam secara historis…

Read MorePergeseran Polivalensi-Monovalensi dalam Sejarah Tafsīr: Review Artikel Pieter Coppens.

POTRET SOLIDITAS BIBLE DALAM TAFSIR SOERAT WAL-‘ASRI KARYA SITI CAHYATI

Oleh: Taufik Rahman Al-Qur’an dan Bible dalam lensa kajian tradisional acap dinyatakan sebagai dua corpus yang saling berbenturan. Di antara argumen yang mewarnai perdebatan tersebut adalah adanya anggapan bahwa Al-Quran telah menghapus keberadaan Bible, di samping pendapat lainnya yang menyatakan…

Read MorePOTRET SOLIDITAS BIBLE DALAM TAFSIR SOERAT WAL-‘ASRI KARYA SITI CAHYATI

Digital Humanities in Tafsir Studies: Ringkasan Presentasi Akif Koc tentang Kajian Sanad di Tafsir Ṭabarī

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Digital Humanities dalam Studi Islam Kalau ada satu hal yang paling saya ingat dari presentasi Mehmed Akif Koc dalam “Studium Generale on al-Ṭabarī (d. 310/923), Revisited” pada hari rabu (5 April 2023) adalah pemakaian data-data…

Read MoreDigital Humanities in Tafsir Studies: Ringkasan Presentasi Akif Koc tentang Kajian Sanad di Tafsir Ṭabarī
Studium Generale, Tabari, Revisited

Cinta yang abadi: Menantang “kesetiaan” Mehmet Akif Koç terhadap Ṭabarī

Oleh: Ahmad Mughzi Abdillah Mehmet Akif Koç adalah seorang cendekiawan Turki yang melakukan kajian mendalam mengenai kajian isnad dalam khasanah tafsir klasik. Sayangnya, Koç tidak banyak dikenal oleh sarjana Indonesia lantaran keterbatasan mereka dalam mengakses bahasa Turki. Dengan diterbitkannya İsnad…

Read MoreCinta yang abadi: Menantang “kesetiaan” Mehmet Akif Koç terhadap Ṭabarī
Studium General IAT UIN Jogja on Saleh vs Koc

Bagaimana Jika Kita Selama Ini Salah Memahami al-Ṭabarī (d. 310/ 923)?: Sebuah Kajian Makro-Tekstual

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy Setelah menerbitkan The Formation of Classical Tradition pada 2013, Walid Saleh mengembangkan tesisnya tentang terlalu diglorifikasinya al-Ṭabarī dalam historiografi tafsir modern. Catat bahwa dalam bukunya di atas, Saleh mengusung al-Thaʿlabī (w. 427/1036) sebagai maestro tafsir ensiklopedis…

Read MoreBagaimana Jika Kita Selama Ini Salah Memahami al-Ṭabarī (d. 310/ 923)?: Sebuah Kajian Makro-Tekstual

Edisi Penyempurnaan Terjemah Resmi Kemenag RI Bukan Produk Final yang Statis (Review Artikel Hamam Faizin)

Oleh: Moh. Jamalul lail Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir – UIN Walisongo Semarang Tumbuh suburnya produk Terjemah Al-Qur’an di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan seberapa banyak genre karya ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut Riddell (Melbourne, Australia), upaya penerjemahan Al-Qur’an…

Read MoreEdisi Penyempurnaan Terjemah Resmi Kemenag RI Bukan Produk Final yang Statis (Review Artikel Hamam Faizin)

Potret Riwayat-Riwayat dalam Tafsir al-Tâbari (Reveiw as-Syafawi wal maktȗb fi khitâb at-Tafsír al-Thabârí karya Bassam al-Jamal)

Oleh: Nailul Wirdah Tafsir al-Tabari (W. 310 H/ 922 M) merupakan kitab tafsir pertama yang terbukukan dalam sejarah keilmuan Islam. Salah satu keistimewaan kitab tafsir ini adalah kemampuannya dalam mengakomodir hampir seluruh riwayat para sahabat dan, juga tabi’in. Bassam Jamal…

Read MorePotret Riwayat-Riwayat dalam Tafsir al-Tâbari (Reveiw as-Syafawi wal maktȗb fi khitâb at-Tafsír al-Thabârí karya Bassam al-Jamal)

Muḥammad Jawwād Mughniyah, Sang Mufassir-Cum-Pilsuf (1)

Oleh: Achmad Fauzan  Muḥammad Jawwād Mughniyah (1904-1979 M) merupakan tokoh Syi’ah Imamiyah Iṡnā ‘Asyariyyah yang kelahirannya sezaman dengan dua tokoh Syi’ah lainnya: Ayatullah Khomeini (1902-1989 M), dan Ḥusayn al-Ṭabaṭabā’ī (1904-1981 M). Terdapat beberapa persamaan antara Jawwād dan Ṭabaṭabā’ī: mereka berdua…

Read MoreMuḥammad Jawwād Mughniyah, Sang Mufassir-Cum-Pilsuf (1)

Terjemahan Harfiyyah dan Tafsiriyyah Yang Dinilai Utopis

Oleh: I’syatul Luthfi   “Klasifikasi antara harfiyyah dan ma’nawiyyah bukanlah klasifikasi yang operatif sebagai perangkat analisis sebuah terjemahan” (h. 183)   Pernyataan di atas adalah posisi intelektual Fadhli Lukman (UIN Sunan Kaljaga) dalam memahami teori terjemahan Al-Qur’an. Pernyataan Fadhli terbilang…

Read MoreTerjemahan Harfiyyah dan Tafsiriyyah Yang Dinilai Utopis

Polemik Penerimaan Hermeneutika Barat Pada Kesarjanaan Timur (Review Artikel Sahiron Syamsuddin)

Oleh: Alif Jabal Kurdi  Hermeneutika masih menjadi salah satu topik yang memancing kontroversi. Permasalahan sisi origin serta ketepatannya jika diaplikasikan dalam penafsiran al-Qur’an masih menjadi persoalan. Alasan tersebut setidaknya masih memberikan kesan yang cukup membekas dalam ruang-ruang diskusi akademik yang…

Read MorePolemik Penerimaan Hermeneutika Barat Pada Kesarjanaan Timur (Review Artikel Sahiron Syamsuddin)

Perantara Wahyu: Jibril, Ruh Kudus atau Ruh Amin?

Oleh: Mun’im Sirry Walaupun ada semacam kesepakatan di kalangan mufassirun, Sunni dan Syi’ah, bahwa al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Jibril, ayat-ayat al-Qur’an memperlihatkan persoalan lebih kompleks dari yang umumnya dipersepsikan. Saya menyebut “semacam kesepakatan,” karena walaupun para mufassirun…

Read MorePerantara Wahyu: Jibril, Ruh Kudus atau Ruh Amin?