Tag Mun’im Sirry

Perantara Wahyu: Jibril, Ruh Kudus atau Ruh Amin?

Oleh: Mun’im Sirry Walaupun ada semacam kesepakatan di kalangan mufassirun, Sunni dan Syi’ah, bahwa al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Jibril, ayat-ayat al-Qur’an memperlihatkan persoalan lebih kompleks dari yang umumnya dipersepsikan. Saya menyebut “semacam kesepakatan,” karena walaupun para mufassirun…

Read MorePerantara Wahyu: Jibril, Ruh Kudus atau Ruh Amin?

Kesarjanaan Revisionis dan Permasalahannya: Respons untuk Fadhli Lukman

Oleh: Mun’im Sirry Saya membaca review Sdr. Fadhli Lukman atas buku Kemunculan Islam dalam Kesarjanaan Revisionis (part 1 dan 2) dengan senang hati. Fadhli memperlihatkan pemahaman yang cukup baik terhadap beberapa gagasan yang didiskusikan dalam buku tersebut. Ada bagian yang…

Read MoreKesarjanaan Revisionis dan Permasalahannya: Respons untuk Fadhli Lukman
Polemik Mun'im Sirry (Part 1)

Polemik Mun’im Sirry (Part 2): Rekontruksi Hipotetikal Seorang Teolog Progresif

Oleh: Fadhli Lukman Di akhir bagian pertama tulisan saya sebelumnya, saya menyinggung tentang adanya ambiguitas dalam positioning Mun’im sebagai seorang penulis: apakah ia pengkaji sejarah Islam awal—dalam kata lain, seorang sejarawan, atau pengamat kesarjanaan revisionis mengenai Al-Qur’an atau sejarah Islam…

Read MorePolemik Mun’im Sirry (Part 2): Rekontruksi Hipotetikal Seorang Teolog Progresif
Polemik Mun'im Sirry (Part 1)

Polemik Mun’im Sirry (Part 1): Review atas ‘Kontroversi Islam Awal’

Oleh: Fadhli Lukman Sejak kapankah Islam menjadi agama? Kira-kira itu adalah satu pertanyaan mendasar yang menjadi pusat diskusi dari buku Kemunculan Islam Dalam Kesarjanaan Revisionis (selanjutnya: Kemunculan Islam). Buku ini ditulis oleh Mun’im Sirry, seorang pengajar pada Departemen Teologi di…

Read MorePolemik Mun’im Sirry (Part 1): Review atas ‘Kontroversi Islam Awal’