
Exeter, UK (9-11 April 2018)
Pada konferensi yang diadakan oleh “British Association for Islamic Studies” ini, presentasi saya berjudul “Sketching Lay Exegesis: Reflections of Two Tafsir Works Designed for Non-Academic Indonesian Readers“. Artikel yang saya tulis adalah versi perbaikan dari apa yang saya dan tim riset kami sampaikan di AICIS (Annual International Conference of Islamic Studies) tahun 2017 di Jakarta. Setelah mengalami proses yang panjang, artikel tersebut telah terbit di Studia Islamika pada 2019 (download artikel di sini)

Di Exeter (3 jam perjalanan dari London), saya memperkenalkan salah dua dari sekian banyak tafsir anti-mainstream di Indonesia. disebut anti-mainstream karena ia tidak tampil dengan wujud kitab tafsir yang biasa kita kenal (berjilid-jilid dan dalam bahasa Arab). Selain ditulis dengan bahasa Indonesia dan Melayu, dua tafsir ini mewakili cara orang awam berinteraksi dengan teks al-Qur’an.

Keynote speaker di acara ini adalah Robert Hoyland dengan presentasinya tentang “Ancient Iran in Muslim Histories and the Source of the Shahnameh”. Peserta sekaligus presentator dalam konferensi ini cukup banyak (mendekati 150 orang), dengan area of interest yang juga beragam dari mulai kajian al-Qur’an, fikih, komunitas Muslim, dan sebagainya.