Studi Tafsir

Studi Tafsir

Call for Discussion (CfD)

Studitafsir.com memberi kesempatan sekaligus mengajak para Sarjana dan sejarawan Tafsir untuk berkontribusi dalam menyemarakkan kajian tafsir dalam bentuk tulisan-tulisan yang sesuai dengan tujuan platform digital ini,  dalam salah satu dari beberapa format berikut: 1. Review atas artikel Jurnal atau atas…

Kolom #28

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Kritik Syamil Basayif Dalam reviewnya tentang artikel saya berjudul “Just a Philomath, not a Polymath”, Syamil Basayif melontarkan beberapa catatan yang menarik. Basayif menyebut kritik saya tentang fenomena academic echolalia hanya cocok untuk kajian berbasis teks,…

Kolom #27

Oleh: Annas Rolli Muchlisin   Saya sangat menikmati ulasan terbaru mas Mu’ammar tentang oleh-oleh intelektualnya dari Ankara. Perbincangannya dengan akademisi studi Tafsir tersohor di Turki, Prof. Mehmed Akif Koc, membuka ruang “muhasabah” dan “kesadaran” bahwa kajian kita masih jauh tertinggal,…

Kolom #26

Alif Jabal Kurdi, Akankah?

Oleh: Alif Jabal Kurdi   “Oleh-oleh dari Ankara” menjadi serial “Oleh-Oleh” ketiga Mu’ammar Zayn Qadafy, setelah sebelumnya ia menulis dwilogi “Oleh-Oleh dari Berlin 1 & 2”. Melalui dua tulisan “ringan” yang cukup dipenuhi satire itu, Mas Mu’ammar, begitu saya kerap…

Review #64

Oleh: M. Syamil Basayif   Ironi Sapenian Menjadi akademisi bermadzhab Sapen rasanya memang kurang sempurna dan ‘kāffah’ tanpa ikut urun rembug membicarakan megaproyek Integrasi-Interkoneksi (I-Con) gagasan Amin Abdullah. Tentu sudah terlampau mainstream —terlebih dari internal Sapenian— jika testimoninya bernada positif. Namun…

Kolom #25

Kajian Linguistik Arab yang mendang-mending

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Terhenyak di Ankara Kesan baik yang saya dapatkan dari Turki tidak hanya soal kekayaan sejarah dan kulinernya, melainkan juga soal kajian akademik dalam bidang studi Qur’an dan Tafsir yang saya tekuni.  Dua tahun lalu, pasca…

Review #52

Oleh: Sherly Dwi Agustin   Pieter Coppens dalam karyanya yang berjudul Did Modernity End Polyvalence? Some Observations on Tolance for Ambiguity in Sunni Tafsīr menyajikan cara baru dalam kajian sejarah tafsīr. ia berangkat dari konsepsi popular bahwa budaya-budaya Islam secara…

Review #51

Oleh: Taufik Rahman   Al-Qur’an dan Bible dalam lensa kajian tradisional acap dinyatakan sebagai dua corpus yang saling berbenturan. Di antara argumen yang mewarnai perdebatan tersebut adalah adanya anggapan bahwa Al-Quran telah menghapus keberadaan Bible, di samping pendapat lainnya yang…

Review #50

Oleh: Annas Rolli Muchlisin Dalam jilid terakhir buku al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwa wa al-Nihal, Ibn Hazm (w. 1064) menyuguhkan satu bab khusus seputar kenabian perempuan (nubuwwah al-nisā’). Ia merekam bahwa tema tersebut telah memicu kontroversi dan perbincangan luas di…

Review #49

Oleh: Matsna Afwi Nadia   Tulisan ini lahir dari gagasan Ahmad Baidowi tentang ayat-ayat anti kekerasan dalam Al-Qur’an yang dimuat dalam artikelnya dengan judul “Promoting Qur’anic Verses That Reject Violence”. Pembahasan atas tema tersebut berkaitan dengan isu pelemahan identitas Islam…

Kolom #18

Terjemah Interlinear al-Qur’an di Melayu-Indonesia: dari JC Lobherz ke RM Feener (Bag.2) Oleh: Muhammad Dluha Lutfillah   Kontribusi Wilson ini sejak dalam judul telah menyebutkan penekanan pada bahasa- bahasa “Islamicate”.  Agaknya untuk memberi permakluman pada judul tersebut, Wilson mengatakan “Muslim activity…

Review #47

Studium General IAT UIN Jogja on Saleh vs Koc

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy Setelah menerbitkan The Formation of Classical Tradition pada 2013, Walid Saleh mengembangkan tesisnya tentang terlalu diglorifikasinya al-Ṭabarī dalam historiografi tafsir modern. Catat bahwa dalam bukunya di atas, Saleh mengusung al-Thaʿlabī (w. 427/1036) sebagai maestro tafsir ensiklopedis…