Category Review Artikel

Review #64

Oleh: M. Syamil Basayif   Ironi Sapenian Menjadi akademisi bermadzhab Sapen rasanya memang kurang sempurna dan ‘kāffah’ tanpa ikut urun rembug membicarakan megaproyek Integrasi-Interkoneksi (I-Con) gagasan Amin Abdullah. Tentu sudah terlampau mainstream —terlebih dari internal Sapenian— jika testimoninya bernada positif. Namun…

Review #63

Oleh: Muhammad Syamil Basayif   Salah satu perdebatan klasik di bawah payung studi al-Qur’an adalah topik tentang sifat bahasa al-Qur’an. Pertanyaan paling mendasar dari isu ini adalah, “Dengan bahasa apa al-Qur’an menyampaikan risalah-Nya?” Menurut mayoritas cendekiawan Muslim, bahasa al-Qur’an berasal…

Review #62

Oleh: Izatul Muhidah   Tulisan yang sedang di-review ini adalah hasil kajian Fejrian Yazdajird Iwanebel terhadap gelombang perkembangan tafsir tematik di Indonesia, yang dibahas dalam artikel  berjudul “Genealogi dan Tipologi Tafsir Maudhū’ī di Indonesia” dalam buku yang diterbitkan AIAT se-Indonesia…

Review #61

Obsesi Merevisi al-Quran, Husnul Khotim

Oleh: Khusnul Khotim   Al-Qur’an disepakati oleh umat muslim sebagai sebuah teks yang bersifat qaṭ’ī al-tsubūt, yakni keberadaan Al-Qur’an saat ini sama persis dengan yang ada pada masa nabi dan terjaga dari pengurangan suatu apapun. Namun di sisi lain, banyak…

Review #60

Oleh: Abd. Muhaimin   Saya ingin memulai tulisan ini dengan sebuah pertanyaan yang saya ajukan ke diri saya sendiri: Mengapa saya selama ini melihat Islam dan Barat seperti dua entitas yang dipisahkan oleh satu tembok raksasa? Seakan keduanya tidak bisa…

Review #59

Oleh: Syamil Basyayif   Terdapat dua arus utama madzhab penafsiran al-Qur’ān di Asia Tenggara pasca abad ke-20. Pertama, madzhab tradisionalis dengan ciri khasnya mengedepankan tradisi kutip-mengutip referensi dari satu karya tafsir menuju tafsir lainnya. Madzhab ini mengkristal dalam tradisi penulisan…

Review #57

Oleh: I’syatul Luthfi   Dua belas tahun lalu, William A. Graham (Harvard University) memunculkan sebuah teori yang cukup kontroversial. Dia menyebut bahwa istilah Qurān atau Al-Qur’ān di masa generasi awal tidak merujuk pada keseluruhan komunikasi antara Tuhan dengan nabi Muhammad, tidak sebagai…

Review #56

Karen Bauer dan Usulannya atas Emosi al-Quran

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy Keterkaitan dan Ketidakterkaitan Visi Akademik Karen Bauer dengan “Mega Proyek” Nicolai Sinai Ada beberapa hal yang secara paradigmatik “mengikat” pemikiran Karen Bauer dengan Nicolai Sinai, tokoh pendekar kronologi al-Qur’an dari Pembroke College yang telah kami ulas…

Review #55

Oleh: Abd. Muhaimin   Eaton pernah menulis dalam sebuah artikel ringan berjudul “Religion and Feminism? A way to look at their relationship from an intersectional and postcolonial view,” yang terbit secara daring pada 16 Maret 2021 di laman LSE International…

Review #54

Nicolai Sinai, Unlocking the Medinan Quran

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Meneruskan keyakinan mereka tentang kemungkinan menyusun al-Qur’an secara kronologis tanpa bantuan materi-materi Asbāb al-Nuzūl yang dianggap bagian dari post-extra Qur’anic hagiography, Sinai dan kolega-koleganya beranjak lebih jauh dengan mengidentifikasi karakteristik dari apa yang dipercayai secara tradisional…

Review #53

Membela Orientalisme (Percakapan Daneshgar dan Empat Reviewer Karyanya)

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Daneshgar tidak sedang main-main ketika melempar klaim bahwa kajian Keislaman di akademi Muslim cenderung sektarian, apologetik, teologis, dogmatik, defensif, deskriptif, anti-kritik, irshādik dan normatif (baca review atas bukunya berjudul Studying the Qur’an in Muslim Academy di…

Review #53

Mendaur Ulang Ibn Taymiyyah

Oleh: Mu’ammar Zayn Qadafy   Artikel Younus Mirza (Georgetown University) ini melanjutkan episode pelacakan fragmen tertentu sejarah intelektual Islam melalui peran para editor buku di era modern, sebuah usaha yang belakangan mengkristal lewat karya-karya para orientalis seperti Ahmed el-Shamsy (lihat…